Desain modern minimalis banyak dipengaruhi oleh budaya Skandinavia dan Amerika. Kesederhanaan bentuk mebel dan tata letak ruang, serta minimnya detail, yang merupakan ciri utama gaya ini, adalah cerminan dari sisi pragmatis masyarakat masa kini.
Budaya Cina sudah memengaruhi budaya Indonesia kurang lebih sejak 1500 tahun lalu. Adanya perdagangan Indonesia-Cina, membuka jalan bagi masuknya ornamen-ornamen khas Cina. Sutra, lukisan, porselen, dan gerabah adalah beberapa contoh pernik khas Cina yang hingga kini sering digunakan sebagai pelengkap interior.
Warna keemasan yang melambangkan keberuntungan atau kemakmuran serta warna merah perlambang kebahagiaan, juga dianggap sebagai warna ‘wajib’ bagi desain interior yang mengadaptasi gaya oriental tersebut.Bila ruang modern dengan dominasi mebel bergaris tegas dan cenderung maskulin dipadankan dengan elemen oriental, hasilnya adalah keseimbangan tataan interior yang lebih kaya makna, warna, serta detail. Mebel berbahan kayu dengan garis-garis geometris dipercantik dengan hadirnya kain penutup sofa atau bantal-bantal penuh corak dan sulaman khas Cina (chinosserie silk embroidery). Penggunaan wallpaper (kertas pelapis dinding) dengan motif-motif yang semarak, membuat ruang terasa lebih hangat dan hidup.
Selain itu, aksentuasi pernik, seperti anyaman bambu, porselen, lampu gantung berbahan sutra merah, serta mebel modern berukir Cina (carved latticework) yang ditempatkan pada sudut-sudut ruang, menambah keselarasan tataan interior modern-oriental ini.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar