Sholat Sunnah Rowatib

Bookmark and Share
Sesungguhnya di balik disyariatkannya salat sunnah terdapat hikmah-hikmah yg agung dan rahasia yg sangat banyak di antaranya utk menambah kebajikan dan meninggikan derajat seseorang. Salat sunah juga berfungsi sebagai penutup segala kekurangan dalam pelaksanaan salat fardu. Salat sunah jugaa mempunyai keutamaan yg agung kedudukan yg tinggi yg tidak terdapat pada ibadah-ibadah lainnya serta hikmah-hikmah yg lain. Dari Rabi’ah bin Ka’b al-Aslami pelayan Rasulullah saw berkata “Aku pernah menginap bersama Rasulullah saw kemudian aku membawakan air wudu utk beliau serta kebutuhannya yg lain. Beliau bersabda ‘Mintalah kepadaku’ maka aku katakan kepada beliau ‘Aku minta agar bisa bersamamu di Surga’ beliau bersabda ‘Ataukah permintaan yg lain?’ Aku katakan ‘Itu saja’. Beliau bersabda ‘Kalau begitu bantulah aku atas dirimu dgn banyak bersujud ‘.” . Dari Abu Hurairah ra ia berkata “Rasulullah saw bersabda ‘Sesungguhnya amal seorang hamba yg pertama kali di hisab pada hari Kiamat nanti adl salatnya apabila salatnya baik maka sungguh dia telah beruntung dan selamat dan jika salatnya rusak maka dia akan kecewa dan merugi. Apabila salat fardunya kurang sempurna maka Allah berfirman ‘Apakah hamba-Ku ini mempunyai salat sunnah? Maka tutuplah kekurangan salat fardu itu dgn salat sunnahnya.’ Kemudian begitu pula dgn amalan-amalan lainnya yg kurang’.” . Pembagian Salat-Salat Sunnah Salat sunnah terbagi menjadi dua yaitu salat sunnah mutlak dan salat sunnah muqayyad. Salat sunnah mutlak itu dilakukan hanya dgn niat salat sunnah saja tanpa dikaitkan dgn yg lain. Adapun salat sunnah muqayyad di antaranya ada yg disyariatkan sebagai penyerta salat fardu yaitu yg biasa disebut dgn salat sunnah rawatib mencakup salat sunnah Subuh Dzuhur Ashar Maghrib dan Isya. Ada juga salat Dhuha salat ‘Idain salat Kusuf dan Khusuf salat Hajah salat Istikharah dan salat-salat sunnah yg lain. Adapun salat sunnah rawatib maka salat tersebut ada 18 rakaat. Pertama qobliyah Dzuhur empat rakaat dgn dua kali salam. Adapun ba’diyah Dzuhur empat rakaat juga dgn dua kali salam. Kedua qobliyah Ashar empat rakaat dgn dua kali salam. Adapun ba’diyahnya tidak ada. Karena salat sunat setelah salat Asar tidak diperbolehkan kecuali salat yg mempunyai sebab tertentu seperti salat sunnah Tahiyatul Masjid salat Jenazah salat sunnah Wudhu dan lain-lain. Salat-salat tersebut boleh dilakukan setelah Ashar krn mempunyai sebab-sebab khusus. Ketiga qobliyah Maghrib dua rakaat dgn satu kali salam. Demikian pula salat ba’diyahnya yaitu dua rakaat dgn satu kali salam. Keempat qobliyah Isya empat rakaat dgn dua kali salam. Untuk ba’diyahnya cukup dua rakaat dgn satu kali salam. Kelima qobliyah Subuh dua rakaat dgn satu kali salam. Seperti halnya salat Asar maka dalam salat Subuh ini tidak ada salat ba’diyahnya. Bahkan setelah salat Subuh-sebagaimana setelah salat Asar-diharamkan pula melakukan salat sunnah apa pun kecuali salat sunnah yg mempunyi sebab tertentu . Keutamaan Salat Sunnah Rawatib Dari Ummu Habibah ra ia berkata “Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda ‘Tidaklah seorang hamba muslim melaksanakan salat sunnah krn Allah sebanyak dua belas rakaat tiap harinya kecuali Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di Surga’.” . Penjelasan tentang Sunnah Rawatib Dari Ummu Habibah ra ia berkata “Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda ‘Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga yaitu empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya dua rakaat sesudah maghrib dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh’.” . Dari Ibnu Umar ra dia berkata “Aku salat bersama Rasulullah saw dua rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya dua rakaat sesudah Jumat dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya’.” . Dari Abdullah bin Mughaffal ra ia berkata “Bersabda Rasulullah saw ‘Di antara dua azan itu ada salat di antara dua azan itu ada salat di antara dua azan itu ada salat’. Kemudian pada ucapannya yg ketiga beliau menambahkan ‘bagi yg mau’.” . Dari Ummu Habibah ra ia berkata “Rasulullah saw bersabda ‘Barangsiapa yg menjaga empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya Allah mengharamkannya dari api Neraka’.” . Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi saw bersabda “Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yg salat empat rakaat sebelum Ashar.” . Salat Witir Salat-salat sunnah yg kita sebutkan di atas merupakan salat sunnah rawatib yg sangat ditekankan. Selain itu ada juga salat sunnah mu’akkadah yg tidak boleh ditinggalkan begitu saja salah satunya adl salat witir yaitu salat sunnah yg wakatunya dari setelah Isya hingga menjelang Subuh. Sumber Diadaptasi dari Tuntutan Shalat Menurut Alquran dan Sunnah Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger