BBM untuk Mesin Genset Makin Langka

Bookmark and Share


Larangan pembelian bahan bakar minyak dengan jeriken di stasiun pengisian bahan bakar umum cukup menyulitkan masyarakat dan pengusaha mendapatkan bahan bakar untuk Mesin genset. Padahal, pemadaman listrik kerap terjadi, masyarakat dan dunia usaha harus tetap bergerak.

”Saya ke SPBU bawa jeriken untuk beli bensin langsung ditolak petugas. Mereka tidak bisa melayani jeriken karena takut dilaporkan ke aparat,” kata Risti, penjaga minimarket di Pesanggrahan, Jumat (13/11).

Karena toko harus segera buka, seorang karyawan berinisiatif menyedot bensin dari tangki sepeda motor. Tiga liter bensin dialihkan ke mesin genset.

Muhammad Zein, supervisor Risti, menambahkan, sejak pemadaman bergilir sering dilakukan PLN, tokonya membeli mesin genset berkekuatan 2.500 watt. Mesin genset itu perlu 5 liter bensin agar bisa menyala delapan jam.

”Repotnya, sekarang susah cari bensin eceran untuk isi mesin genset. Kami cari sampai ke Pamulang, Tangerang, sekitar 10 kilometer dari sini. Soalnya di Jakarta kan SPBU tidak boleh melayani pembelian jeriken,” kata Zein.

Iriawan (37), pengelola SPBU di Jalan Ciledug Raya, mengatakan, SPBU hanya melayani pengisian untuk kendaraan bermotor. Pembelian dengan jeriken dilarang, apalagi untuk memasok penjual bahan bakar eceran.

”Kalau untuk isi mesin genset, memang banyak karyawan toko bolak-balik beli dengan sepeda motor nanti disedot. Mau bagaimana lagi, daripada kami disalahkan?” kata Iriawan.

Pompa baterai

Pemadaman listrik bergilir mendongkrak penjualan pompa baterai. Pompa dibutuhkan untuk menghasilkan arus air di akuarium agar ikan tetap mendapatkan pasokan oksigen.

Cecep, pedagang aneka aksesori akuarium di Pusat Promosi Ikan Hias Taman Pariwisata DKI di Jalan Sumenep, Menteng, mengatakan, pompa baterai mulai dilirik pembeli sejak tiga pekan terakhir.

”Dalam seminggu, sekitar 10 buah pompa baterai laku terjual. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 45.000 per buah,” kata Cecep, Minggu.

Pembeli pompa baterai adalah penggemar ikan hias yang kerap terkena pemadaman listrik bergilir. ”Sebagian besar pemilik ikan hias yang mahal harganya pasti punya pompa baterai untuk menghindari kemungkinan ikan mati lantaran kekurangan oksigen saat listrik padam,” tutur Cecep.

Fadli, pedagang ikan hias di Jalan Sumenep, mengakui ada kebutuhan memakai pompa baterai. ”Sekarang ada saja giliran listrik padam. Karena itu, pompa baterai harus ada untuk jaga-jaga,” ucap Fadli.

megapolitan.kompas.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger