Bermain dapat didefinisikan sebagai respon motorik secara alamiah, yang merupakan kepribadian total manusia. Sebagai salah satu penomena anak-anak yang paling umum, bermain membentuk banyak eksperimen dan ekspresi emosi anak yang berisi pengaruh sosiokultural psikologikal dan biological. Bermain merupakan unsur yang paling penting dari perilaku manusia yang menyediakan ekspresi dan tantangan bagi pengembangan organisme. Bermain juga mempunyai tujuan tuntuk memudahkan pembentukan motor perceptual neuromuscular, sensomotorik, dan perkembangan keterampilan interpersonal.
Bermain digolongkan oleh kegembiraan dan dirancang untuk hiburan yang mengasyikan. Melalui bermain anak akan dapat membangun kemampuan berkenaan dengan lingkungannya, belajar mengenai diri sendiri dan budayanya. Mengembangkan kepribadiannya dan menerima budaya.
Karakteristik perkembangan bermain :
Pada dasarnya bermain adalah kegiatan yang murah dimana anak menggunakan kesempatan itu untuk mengamati dan mempelajari tentang tubuhnya dan alam sekitarnya. Pada waktu masa bayi sekitar umur2-3 tahun anak mulai meniru-niru permainan yang memberikan mereka kesempatan untuk melatih keterampilan anak yang lebih dewasa tanpa ada rasa takut sedikit pun. seorang anak belajar untuk memahami dunianya dengan meniru tindakan orang lain. Pada awal pembentukan, anak-anak meniru tindakan orang tuanya.
2. Masa Anak-anak
Pada saat anak menginjak umur tiga sampai tujuh tahun, mereka menikmati kegiatan yang sering diulang-ulang sampai mereka membutuhkan kemampuan untuk melakukannya dengan baik. Bermain pada umur tersebut dipengaruhi oleh sex dan status sosioekonomi. Anak-anak yang bermain dengan alat permainan menganggap seolah-olah mereka memiliki pembicaraan, tindakan, dan perasaan manusia atau binatang yang mewakilinya. Semasa anak-anak bermain dengan menggunakan permainan, membuat anak-anak mempelajari cara penggunaan alat/permainan. Pada saat usia empat tahun, permainan kerjasama mulai nampak dan anak-anak bermain sebagai suatu kelompok tim yang akan mengukur kemampuan, melalui kompetisi bakat.
3. Akhir Masa Anak-anak
Akhir masa anak-anak antara umur 6 - 12 tahun merupakan periode pertumbuhan yang relative lambat sampai masa pubertas. Usia 8 sampai 10 tahun adalah masa yang paling agresif dan usia 9 sampai 12 tahun merupakan masa pendewasaan anak. Keterampilan bermain biasanya meliputi melempar dan menangkap bola, mengendarai sepeda, berenang dan menyusun sesuatu dari kayu atau bahan lainnya. Selama masa periode ini anak mampu mempelajari keterampilan baru, dimana keterampilan baru tersebut diperoleh anak tergantung dari kesempatan dalam mempelajarinya. Bimbingan diberikan oleh lingkungan sosialnya. Permainan yang konstruktif dengan kayu dan alat-alat, menggambar, mengumpulkan barang-barang khusus menjadi lebih populer. Menginjak usia 11 sampai 12 tahun permainan kompetisi dengan menekankan keterampilan mulai menjadi suatu kegiatan bermain mereka dengan memainkan berbagai macam kegiatan atau disebut juga periode eksplorasi dan eksperimentasi.
Nilai-Nilai dan Fungsi Bermain
Permainan menyediakan anak dengan kegiatan nonverbal, simbolik, dan penuh arti melalui apa yang dia bisa ekspresikan atau dipelajari. Sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengalami perkembangan emosi, intelektual, fisikal, dan sosial.
Secara intelektual anak dapat diajari untuk mendengarkan, yang pada akhirnya dia akan mulai menghubungkan kata dan konsep-konsep meningkatkan pemahamannya terhadap dunia sekitarnya. Melalui kegiatan bermain juga anak dapat belajar untuk melakukan tugas-tugas mental dengan fasilitas yang lebih besar, akurat, dan konsisten. Kemampuan konseptualnya akan membangun pengamatan, memori, logika, deduksi, dan hubungan lainnya.
Secara fisik, kegiatan bermain memberikan anak kesempatan untuk mempelajari dan menguasai kemampuan dan pola gerak secara fundamental dan mengembangkan serta meningkatkan kekuatannya, ketahanan karidovascular, ketahanan otot, fleksibility, keterampilan dan kesehatan fisik secara umum.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar