Menurut dr Alyya Siddiqa, SpFK, dokter spesialis farmakologi klinik dan dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, kafein yang terdapat di kopi dapat berinteraksi dengan
beberapa jenis obat. Karena sifatnya menstimulasi otak dan jantung, obat-obatan yang memengaruhi kedua organ itu akan berinteraksi dengan kafein. Contohnya efedrin dan fenilpropanolamin (terkandung dalam obat flu atau obat untuk mengatasi gejala hidung tersumbat) yang mempunyai efek meningkatkan kerja jantung. Atau obat asma teofilin yang sifatnya mirip kafein, obat antidepresi dan antipsikotik, antibiotik golongan kuinolon, dan pil KB.
Bila kita minum salah satu obat tersebut dilanjutkan dengan menyeruput kopi, maka kadar kafein menjadi kelewat tinggi dalam darah. Hal ini jelas tidak menguntungkan bagi jantung. Asal tahu saja, semua obat yang diminum masuk ke lambung untuk dihancurkan, lalu ke usus halus dan diserap menuju pembuluh darah. Banyak obat yang penyerapannya terganggu bila dikonsumsi dengan makanan atau minuman. Walaupun khasiatnya tidak hilang, obat jadi lebih lama diserap.
Minum obat sebaiknya dengan air putih. Tidak disarankan minum obat dengan kopi, teh, jus, susu, dan minuman ringan (bersoda). Beri jarak 2-3 jam setelah minum obat, baru minum kopi.
sumber:kompas.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar