Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hubungan suami istri di kala masih tahap pengantin baru memang terasa romantis. Hubungan ranjang pasangan ini sama sekali tidak pernah mengalami masalah, selalu berjalan mulus dan lancar. Namun ketika umur pasangan pernikahannya sudah berjalan lama, seringkali –terutama yang kerap saya alami sendiri– gairah berhubungan dengan istri susah untuk dibangkitkan. Bahkan kadang-kadang di tengah berhubungan, gairah itu putus, sehingga tidak bisa meneruskannya lagi. Akhirnya, pernah suatu ketika di tengah hubungan itu, saya membayangkan wanita tertentu agar gairah meningkat. Bagaimana hukum membayangkan wanita lain ini dalam hubungan badan dengan istri, atau sebaliknya si istri membayangkan lelaki lain? Dan saya pernah mendengar keterangan, bahwa jika ingin mendapatkan anak sholeh atau ganteng misalnya, maka hendaknya ketika hubungan dengan istri, membayangkan orang yang sholeh atau orang yang ganteng. Benarkah hal ini?
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hubungan suami istri di kala masih tahap pengantin baru memang terasa romantis. Hubungan ranjang pasangan ini sama sekali tidak pernah mengalami masalah, selalu berjalan mulus dan lancar. Namun ketika umur pasangan pernikahannya sudah berjalan lama, seringkali –terutama yang kerap saya alami sendiri– gairah berhubungan dengan istri susah untuk dibangkitkan. Bahkan kadang-kadang di tengah berhubungan, gairah itu putus, sehingga tidak bisa meneruskannya lagi. Akhirnya, pernah suatu ketika di tengah hubungan itu, saya membayangkan wanita tertentu agar gairah meningkat. Bagaimana hukum membayangkan wanita lain ini dalam hubungan badan dengan istri, atau sebaliknya si istri membayangkan lelaki lain? Dan saya pernah mendengar keterangan, bahwa jika ingin mendapatkan anak sholeh atau ganteng misalnya, maka hendaknya ketika hubungan dengan istri, membayangkan orang yang sholeh atau orang yang ganteng. Benarkah hal ini?
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tamkun, Sidoarjo, Jatim
Jawaban:
Akhi Tamkun, masalah yang anda tanyakan ini sebenarnya masalah khilafiyah (masih dipertentangkan), namun sebaiknya hal ini jangan anda lakukan. Memang benar apa yang telah anda dengar tentang pendapat tersebut, tetapi yang harus anda ingat bahwa yang dibayangkan adalah keshalehannya atau keilmuannya. Artinya, mudah-mudahan kalau dikaruniai anak bisa meniru keshalehan atau keilmuan orang yang dibayangkan tersebut.
Maraji’: Khasatus Sarwani juz. 7, hal. 215, Asybah wannadhoir.
Akhi Tamkun, masalah yang anda tanyakan ini sebenarnya masalah khilafiyah (masih dipertentangkan), namun sebaiknya hal ini jangan anda lakukan. Memang benar apa yang telah anda dengar tentang pendapat tersebut, tetapi yang harus anda ingat bahwa yang dibayangkan adalah keshalehannya atau keilmuannya. Artinya, mudah-mudahan kalau dikaruniai anak bisa meniru keshalehan atau keilmuan orang yang dibayangkan tersebut.
Maraji’: Khasatus Sarwani juz. 7, hal. 215, Asybah wannadhoir.
By: http://langitan.net
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar