MAA SYAA ALLAH, kalau ada peribahasa “sekali mendayung 2 tiga pulau terlampaui” akan menjadi tidak berarti apa-apa peribahasa tersebut dibandingkan dengan ungkapan (terjemaahan) Al Qur’an (apalagi dengan bahasa dan huruf aslinya).
Surat Al Israa’ ayat 78-79:
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
“Dan pada sebahagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Dalam ayat ke 78 jelas terdapat 3 shalat wajib yang dilakukan oleh umat muslim, yaitu waktu Maghrib, Isya dan Subuh.
Dalam ayat ke 78 jelas terdapat 3 shalat wajib yang dilakukan oleh umat muslim, yaitu waktu Maghrib, Isya dan Subuh.
Jika penempatan surat Al Israa’ 17 direlasikan dengan jumlah total shalat wajib umat muslim selama sehari semalam 17, sedangkan dalam ayat ke 79 disebutkan “…sebagai ibadah tambahan…”. Seperti kita ketahui jumlah shalat tahajud boleh 2 rakaat saja + witir 1 rakaat, ternyata konsisten dengan wahyu Allah dalam surat Al Muddasir.
“Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (QS 74:30)
Jumlah rakaat shalat wajib 17 plus ibadah tambahan shalat tahajud 2 rakaat saja maka 19 rakaat, dan jika ditambah witir 1 rakaat maka menjadi 10 (SEPULUH)
Bilangan Desimal : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9, seletah 9 maka penulisan 10
Bilangan Hexadesimal : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F, setelah F maka 10
Bilangan (QS 74:30) : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F G H I K, setelah K maka penulisan 10
Bilangan Hexadesimal : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F, setelah F maka 10
Bilangan (QS 74:30) : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F G H I K, setelah K maka penulisan 10
Insya Allah, kaum muslimin yang senantiasa bershalat tahajud, akan semakin yakin akan kebenaran : “Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
____________________________________________________________
Surat Al Fajr. (QS 89)
1. Demi fajar,
2. dan malam yang sepuluh (10),
3. dan yang genap dan yang ganjil,
4. dan malam bila berlalu.
.
.
.
27. Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
30. dan masuklah ke dalam surga-Ku.
Surat Al Fajr. (QS 89)
1. Demi fajar,
2. dan malam yang sepuluh (10),
3. dan yang genap dan yang ganjil,
4. dan malam bila berlalu.
.
.
.
27. Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
30. dan masuklah ke dalam surga-Ku.
____________________________________________________________
Jumlah rakaat shalat wajib 17 + 2 rakaat tahajud + 1 rakaat witir = 20 rakaat, insya Allah para Ulama sepakat ayat ke 20 surat Muzzamil masih berkaitan dengan shalat tahajud.
Al Muzzamil ayat 20
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Seandainya pelaksanaan shalat Isya jam 19:30 (malam) dan subuh jam 4:30 (pagi), maka (Isya) jam 19:30=”0″, 20:30=”1″, 21:30=”2″, 22:30=”3″, 23:30=”4″, 24:30=”5″, 1:30=”6″, 2:30=”7″, 3:30=”8″, (Subuh) 4:30=”9″.
Lalu bagaimana relasi jumlah rakaat Maghrib + Isya + Subuh = 3 + 4 + 2 = 9 rakaat, apa arti angka 9 tersebut ?
A. “… kurang dari dua pertiga malam…”
2/3 x 9 = 6 jam terhitung selepas shalat Isya.
19:30 + 6 jam = 1:30 malam.
2/3 x 9 = 6 jam terhitung selepas shalat Isya.
19:30 + 6 jam = 1:30 malam.
B. “…seperdua malam…”
1/2 x 9 = 4.5 jam terhitung selepas shalat Isya.
19:30 + 4 jam 30 menit = 24:00 (tepat tengah malam=seperdua malam)
1/2 x 9 = 4.5 jam terhitung selepas shalat Isya.
19:30 + 4 jam 30 menit = 24:00 (tepat tengah malam=seperdua malam)
C. “…sepertiganya…”
1/3 x 9 = 3 jam terhitung selepas shalat Isya.
19:30 + 3 jam = 22:30 malam.
1/3 x 9 = 3 jam terhitung selepas shalat Isya.
19:30 + 3 jam = 22:30 malam.
D. “… Free time…”
“…Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu…”
“…Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu…”
Maka dari itu marilah bertahajud, sebab dalam keadaan sujud tahajud MEM antara Delta dan Alpha selain itu posisi jantung lebih tinggi dari kepala membuat aliran darah mudah menuju ke kepala. Darah yang berisi oksigen itu memang sangat dibutuhkan oleh otak guna mengoptimalkan fungsinya.
Hanya Allah yang Maha Haq.
Sumber: http://haniifa.wordpress.com/2007/07/14/8/
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar