Penambahan ini, bisa terjadi saat proses pembuatan, pengemasan maupun dalam proses penyimpanan. Maraknya penggunaan bahan tambahan tersebut pada umumnya terkait dengan beragam tujuan produsen.''Mereka menggunakan bahan tambahan untuk memperbaiki nilai gizi produk, memelihara kesegaran produk, meningkatkan daya tarik produk serta membantu proses produksi maupun persiapan produk.
Para Produsen umumnya menggunakan bahan tambahan makanan apabila mereka menghendaki produknya tetap segar. Yaitu mencegah pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme demi melindungi warna alami produk, mencegah ketengikan dan meningkatkan umur simpan.
Tampilah produk, seringkali menjadi perhatian produsen. Menurut Farid, dalam industri pangan, bahan tambahan untuk meningkatkan penampilan produk serta memperbaiki rasa paling banyak digunakan.
Walaupun kandungan cokelatanya tak banyak, dengan tambahan selufer produk tersebut rasanya kaya akan coklat. Ia menuturkan bahwa selufer terbuat dari bahan
Meskipun demikian ia menyatakan bahwa tambahan makanan berupa selufer yang beredar di
sebaliknya emulsifer buatan banyak terdapat pada mono dan digliseridayang berfungsi menghasilkan tekstur yang halus pada roti, mencegah pemisahan antara minyak dan kacang pada mentega. Mono dan digiserida ini berasal dari tumbuhan yang menghasilkan minyak seperti kelapa sawit juga ekstrak hewani seperti babi maupun sapi.
Kedua adalah stabilizerdan pengental, yang berguna memperbaiki penampilan makanan serta menghasilkan tekstur yang lebih seragam. Stabilizer dan pengental yang pada umunya berasal dari karbohidrat adalah tapioka, pati dan pektin. Sedangkan dari golongan protein adalah gelatin."Seperti diketahui, sebagian besar gelatin terbuat dari bahan
Ketiga adalah pengembang. Pengembang ini berfungsi menciptakan tekstur yang ringan dan lembut pada produk yang dipanggang, seperti roti dan produk bakery lainnya.Beberapa contoh bahan pengembang adalah sodium bikarbonat, asam kalsium pospat atau sodium alunimum pospat. Untuk bahan tambahan makanan, komponen yang digunakan adalah asam tartrat. Komponen ini, bisa merupakan hasil sampingan dari industri bir.
Dengan adanya sejumlah bahan tambahan makanan yang tak halal, Farid menyarankan agar konsumen memperhatikan logo halal pada kemasan produk yang menggunakan bahan tambahan makanan ini. Jika ada logo halal tentu telah terjamin kehalalannya.
sumber: www.susukolostrum.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar