Ketika kita mencoba untuk menelpon sseorang lewat HP/telp, sebaiknya jangan dekatkan ke telinga kita sampai lawan bicara kita mengangkat panggilan HP/telp kita. Karena secara langsung setelah kita menelpon (call), HP kita akan langsung memakai power signal yg terkuat, yang mana 2 watts = 33 dbi. Harap berhati-hati (selamatkan otak anda). Sebaiknya gunakan telinga kiri ketika menggunakan HP (mobile) karena jika anda memakai telinga kanan, akan berefek langsung terhadap otak. Ini adalah fakta dari Tim medis.
Memang ada penelitian yang dilakukan di India yang menunjukkan bahwa penggunaan telepon genggam dalam jangka lama, terutama bila digunakan pada satu telinga saja, dapat menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam.
Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa berkomunikasi lewat telepon selama lebih dari satu jam tiap harinya, dapat menyebabkan penurunan pendengaran pada frekuensi tinggi, terutama kemampuan untuk mendengar huruf-huruf konsonan seperti s, f, t, dan z. Menurut dokter yang melakuan penelitian tersebut, hal ini dapat disebabkan oleh emisi magnetik yang dikeluarkan oleh telepon genggam atau suara yang terlalu keras dari telepon genggam tersebut.
Namun, untuk memastikannya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, khususnya berkaitan dengan masalah emisi magnetik sebagai penyebab kerusakan telinga dalam.Suatu hal yang sudah pasti adalah bahwa paparan suara keras dalam jangka waktu yang lama memang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel telinga bagian dalam, sehingga berakibat timbulnya keluhan telinga berdenging dan/atau penurunan pendengaran. Suara yang terlalu kerasn tersebut akan menyebabkan proses metabolisme sel yang berlebihan, kerusakan sel, dan kematian sel.
Jika memang Ibu sering berkomunikasi dengan telepon genggam dengan suara yang keras serta durasi yang lama, kemungkinan besar itulah penyebab penurunan pendengaran pada telinga kiri Ibu. Tentunya hal ini dapat disebabkan oleh hal lain, seperti mendengarkan musik melalui earphone atau paparan suara keras pada pekerjaan tertentu untuk jangka waktu lama.
Karena itu, untuk mencegah kerusakan sel-sel tersebut lebih lanjut, Ibu sebaiknya telepon genggam berganti-gantian pada telinga kiri dan kanan, kurangi suara telepon, kurangi lama menelepon (menggunakan telepon hanya bila memang diperlukan), dan mengurangi frekuensi atau lama penggunaan alat-alat penghasil suara yang lain (seperti MP3 player).
Kemungkinan diagnosis lain penurunan pendengaran pada satu telinga adalah tumor jinak pada saraf kranial yang berjalan dari otak ke telinga bagian yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran (acoustic neuroma). Namun, gejala utamanya biasanya berupa telinga yang berdenging. Penurunan pendengaran pada satu telinga pun dapat juga disebabkan oleh adanya serumen pada liang telinga, serta trauma atau peradangan pada telinga bagian tengah.
Peradangan pada telinga tengah disertai oleh rasa nyeri pada telinga, keluarnya cairan dari telinga, dll, dan dapat bersifat akut maupun kronik (lama berulang).Saya menyarankan agar Ibu berkonsultasi pada dokter spesialis Telinga Hidung & Tengggorokan (THT), agar dapat dilakukan pemeriksaan sederhana untuk memastikan adanya serta kemungkinan penyebab penurunan pendengaran dengan menggunakan otoskop (alat untuk melihat bagian tengah telinga), garpu tala, atau alat yang disebut audiometri. Kerusakan pada sel-sel telinga bagian dalam karena paparan terhadap suara keras tidak dapat diperbaiki, namun dapat dicegah terjadinya kerusakan lebih lanjut dengan cara-cara yang sudah disebutkan di atas. Jika penurunan pendengaran sudah mencapai tahap tertentu, dapat dibantu dengan menggunakan alat bantu dengar.
Pernahkan anda mendengar berita bahwa handphone dapat menyebabkan kanker otak? Meskipun hal di atas belum terbukti kebenarannya, tapi memang benar bahwa handphone memancarkan radiasi yg besar.
Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang utk diproduksi (dilarang masuk di amerika).
Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan "aman" karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handhone yg dikategorikan "aman" tersebut. Jadi yg betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yg tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg. Maka dari itu utk memisahkan yg "aman" dan yg "betul-betul aman", dibuatlah tabel dibawah ini.
Berikut ini tabel SAR yang dikeluarkan oleh United Kingdom National Physical Laboratory dan badan FCC Amerika (Federal Communication Comission)
Sebagaimana kita tahu radiasi handhone baru akan memiliki efek bahaya bila terpancar dalam waktu yg lama dan sering. Atau dengan kata lain, baru membahayakan bila anda sering menelpon menggunakan handhone dgn waktu pembicaraan yg lama. Jujur saja, hal seperti itu sangatlah jarang dilakukan sebagian besar pengguna handhone di Indonesia yg notabene pelit pulsa. Jangankan menelpon selama 15 menit, bahkan menelpon saja tidak mau, tapi malah lebih menyukai MEMANCING supaya ditelpon balik.
Kalau begini caranya, walaupun menggunakan handphone yg beradiasi tinggi sekalipun tentunya tidak akan berdampak apa-apa bagi orang-orang yg pelit pulsa. Atau dengan kata lain, orang yg takut terkena kanker (kantong kering) pasti terhindar dari kanker otak.
Baru-baru ini PM Inggris mengingatkan akan bahayanya pengguna HP secara berlebihan. Hal ini baru diketahui karena pengalaman pribadinya dalam menggunakan HP.
Menurut Prof. Ken Mc. Junior dokter yang menangani kasus PM Inggris ini mengatakan bahwa hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut. Kemungkinan radiasi HP itu menyerang proses kerja syaraf otak.
Pihak perusahaan HP (nama masih dirahasiakan) yang dihubungi oleh pihak polisi mengelak akan radiasi yang dikeluarkan dari HP produksinya.
Selama dalam proses penyelidikan yang masih berlangsung, dimohon bagi pengguna HP lebih berhati-hati dan disarankan menaruh HP di telinga sebelah kiri. Belum diperoleh penjelasan lebih lanjut mengapa disarankan di telinga kiri.
Bahaya HP
ponsel sudah menjadi kebutuhan primer warga era kini, tanpanya dunia serasa sepi..tak ada yang bisa diajak ngobrol kapanpun dimanapun..
tapi penggunaan HP bisa menyebabkan gangguan otak walaupun dampak yang terasa tidak secara langsung.
Radiasi yang dipancarkan ke HP-HP kita bisa menyebabkan kerusakan saraf dan biasanya gejala awal bagi pengguna HP adalah sakit kepala/pusing. karna itu disarankan, menggunakan Loudspeaker/handsfree ketika sedang mengobrol (headset/earset juga tidak disarankan karena sifatnya sama saja dapat merusak saraf) dan jangan terlalu lama menaruh HP dekat sekali dengan tubuh kita(seperti di saku celana, baju atau ditaruh di samping kepala)
Handphone atau telepon seluler (ponsel), menimbulkan gelombang radiasi saat sedang aktif digunakan, yakni saat menerima maupun melakukan panggilan. Mungkin kita belum menyadari efek radiasi yang ditimbulkannya, ataupun tak mau ambil pusing terhadapnya. Dan sebaiknya, kita harus menunjukkan sikap peduli atas dampak yang diakibatkannya, mulai sekarang!
Hasil sebuah percobaan pengukuran paparan gelombang radiasi dari beberapa ponsel yang sedang aktif digunakan. Cara pengukuran ini menggunakan suatu alat yang namanya radiasi meter. Radiasi meter ini merupakan satu alat ukur, yang biasanya dipakai juga untuk mendeteksi adanya pancaran radiasi dari suatu sumber ( X-Ray ataupun Gamma-Ray ) oleh para pekerja radiasi. Dan dengan alat ini, akan dicoba untuk mengetahui, seberapa besar radiasi yang ditimbulkan, saat ponsel menerima panggilan.
Perangkat headset atau ponsel yang diukur radiasinya adalah ponsel bermerk Siemens C35, S35, M35, Nokia 3310, 3330 dan Ericcson T10s (Pengambilan sample terhadap ponsel ini adalah acak, dan tidak ada maksud untuk mendiskreditkan salah satu merek maupun type ponsel tertentu). Saat ponsel aktif menerima panggilan, ponsel tersebut ditempelkan pada radiasi meter, seperti halnya kalau kita memakai ponsel dengan menempelkan di telinga. Di sini radiasi meter mencatat adanya paparan radiasi antara 5 mili rem /jam bahkan ada yang sampai 80 mili rem /jam. Padahal, ambang batas yang bisa diterima oleh manusia secara umum adalah 0,125 mili rem /jam-nya.
Kemudian, hal ini kita ulangi lagi, tetapi jarak ponsel tersebut dijauhkan kurang lebih 5 cm dari radiasi meter. Disini radiasi meter menunjukkan penurunan paparan radiasinya. Saat ponsel jarak ponsel diperlebar terhadap radiasi meter, yakni kira-kira 10 cm, hanya beberapa jenis perangkat ponsel saja yang masih menimbulkan radiasi, tetapi jumlahnya sangat minim atau kecil.
Dalam penelitian tersebut, telah diperhitungkan mengenai ke-’tidak valid’-an alat pengukur yang digunakan. Namun setidaknya, hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut dapat kita jadikan acuan mengenai efek radiasi yang kita terima saat ponsel tersebut kita pakai.
Oleh karena itu, sebaiknya sejak saat ini kita mencoba untuk meminimalisir efek radiasi yang kita terima. Berbagai usaha bisa kita lakukan, seperti: Menjaga jarak sejauh mungkin, antara telinga dan ponsel, saat kita sedang aktif berbicara. Kemudian, menggunakan aksesoris yang dapat mengurangi efek radiasi dari ponsel. Atau dapat juga dengan menggunakan hand set atau handsfree, sehingga radiasi yang keluar dari ponsel tidak akan langsung mengenai tubuh kita
Peringatan buat cowok atau cewek yang suka menaruh HP di Celana….dan pada saat menelepon
Hati-hati jika Anda suka menaruh telepon seluler di kantong celana atau pinggang. Baru-baru ini ilmuwan Hongaria menyimpulkan,pria yang terlalusering menyimpan handphone-nya di pinggang atau saku celana akan mengalami masalah kesuburan.
Menurut Dr Imre Fejes, juru bicara tim peneliti konsrnetrasi dan kulaitas sperma pada pria yang terkena radiasi telepon genggam berkepanjangan lebih buruk ketimbang sperma pada pria yang jarang menenteng-nenteng teleponseluler.
Fejes dan timnya berkesimpulan begini setelah menganalisa sperma 221 pria pemakai telepon seluler.Pria relawan itu ditanyai kebiasaan merekamenaruh dan memakai telepon genggam. Fejes kemudian menyimpukan bahwa kebiasaan memakai telepon seluler, termasuk dalam kondisi standby, berkorelasi dengan menurunnya konsentrasi dan kualitas sperma. Jadi ibarat baterei handphone yang low batt, jumlah sperma pria pemakai handphone seharian akan berkurang hingga 30 persen. Sperma yang tersisapun kebanayakan berenang secara tak normal. "Ini mengurangi kesempatan untuk pembuahan, ‘ujar peneliti dari Departemen of Obstetrics and Gynecology University of
Telepon seluler terhadap kualitas sperma.
Pada saat menelepon…radiasi malah dekat dengan otak kita dan bisa mempengaruhi sistem otak & syaraf…walaupun efeknya relatif kecil seperti pusing, tapi lama kelamaan bisa jadi masalah serius…
Walau demikian, tak perlu kita merasa cemas secara berlebihan. Radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel, daya rusaknya tidak sebesar radiasi yang ditimbulkan oleh radioaktif. Tapi, perlu kita pertimbangkan juga bahwa sekecil apapun efek yang kita terima, kalau mengenai secara terus menerus, akan mengakibatkan gangguan yang dahsyat juga nantinya.
Dari berbagai sumber
Pernahkan anda mendengar berita bahwa handphone dapat menyebabkan kanker otak? Meskipun hal di atas belum terbukti kebenarannya, tapi memang benar bahwa handphone memancarkan radiasi yg besar.
Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang utk diproduksi (dilarang masuk di amerika).
Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan "aman" karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handhone yg dikategorikan "aman" tersebut. Jadi yg betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yg tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg. Maka dari itu utk memisahkan yg "aman" dan yg "betul-betul aman", dibuatlah tabel dibawah ini.
Berikut ini tabel SAR yang dikeluarkan oleh United Kingdom National Physical Laboratory dan badan FCC Amerika (Federal Communication Comission)
Sebagaimana kita tahu radiasi handhone baru akan memiliki efek bahaya bila terpancar dalam waktu yg lama dan sering. Atau dengan kata lain, baru membahayakan bila anda sering menelpon menggunakan handhone dgn waktu pembicaraan yg lama. Jujur saja, hal seperti itu sangatlah jarang dilakukan sebagian besar pengguna handhone di Indonesia yg notabene pelit pulsa. Jangankan menelpon selama 15 menit, bahkan menelpon saja tidak mau, tapi malah lebih menyukai MEMANCING supaya ditelpon balik.
Kalau begini caranya, walaupun menggunakan handphone yg beradiasi tinggi sekalipun tentunya tidak akan berdampak apa-apa bagi orang-orang yg pelit pulsa. Atau dengan kata lain, orang yg takut terkena kanker (kantong kering) pasti terhindar dari kanker otak.
Baru-baru ini PM Inggris mengingatkan akan bahayanya pengguna HP secara berlebihan. Hal ini baru diketahui karena pengalaman pribadinya dalam menggunakan HP.
Menurut Prof. Ken Mc. Junior dokter yang menangani kasus PM Inggris ini mengatakan bahwa hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut. Kemungkinan radiasi HP itu menyerang proses kerja syaraf otak.
Pihak perusahaan HP (nama masih dirahasiakan) yang dihubungi oleh pihak polisi mengelak akan radiasi yang dikeluarkan dari HP produksinya.
Selama dalam proses penyelidikan yang masih berlangsung, dimohon bagi pengguna HP lebih berhati-hati dan disarankan menaruh HP di telinga sebelah kiri. Belum diperoleh penjelasan lebih lanjut mengapa disarankan di telinga kiri.
Bahaya HP
ponsel sudah menjadi kebutuhan primer warga era kini, tanpanya dunia serasa sepi..tak ada yang bisa diajak ngobrol kapanpun dimanapun..
tapi penggunaan HP bisa menyebabkan gangguan otak walaupun dampak yang terasa tidak secara langsung.
Radiasi yang dipancarkan ke HP-HP kita bisa menyebabkan kerusakan saraf dan biasanya gejala awal bagi pengguna HP adalah sakit kepala/pusing. karna itu disarankan, menggunakan Loudspeaker/handsfree ketika sedang mengobrol (headset/earset juga tidak disarankan karena sifatnya sama saja dapat merusak saraf) dan jangan terlalu lama menaruh HP dekat sekali dengan tubuh kita(seperti di saku celana, baju atau ditaruh di samping kepala)
Handphone atau telepon seluler (ponsel), menimbulkan gelombang radiasi saat sedang aktif digunakan, yakni saat menerima maupun melakukan panggilan. Mungkin kita belum menyadari efek radiasi yang ditimbulkannya, ataupun tak mau ambil pusing terhadapnya. Dan sebaiknya, kita harus menunjukkan sikap peduli atas dampak yang diakibatkannya, mulai sekarang!
Hasil sebuah percobaan pengukuran paparan gelombang radiasi dari beberapa ponsel yang sedang aktif digunakan. Cara pengukuran ini menggunakan suatu alat yang namanya radiasi meter. Radiasi meter ini merupakan satu alat ukur, yang biasanya dipakai juga untuk mendeteksi adanya pancaran radiasi dari suatu sumber ( X-Ray ataupun Gamma-Ray ) oleh para pekerja radiasi. Dan dengan alat ini, akan dicoba untuk mengetahui, seberapa besar radiasi yang ditimbulkan, saat ponsel menerima panggilan.
Perangkat headset atau ponsel yang diukur radiasinya adalah ponsel bermerk Siemens C35, S35, M35, Nokia 3310, 3330 dan Ericcson T10s (Pengambilan sample terhadap ponsel ini adalah acak, dan tidak ada maksud untuk mendiskreditkan salah satu merek maupun type ponsel tertentu). Saat ponsel aktif menerima panggilan, ponsel tersebut ditempelkan pada radiasi meter, seperti halnya kalau kita memakai ponsel dengan menempelkan di telinga. Di sini radiasi meter mencatat adanya paparan radiasi antara 5 mili rem /jam bahkan ada yang sampai 80 mili rem /jam. Padahal, ambang batas yang bisa diterima oleh manusia secara umum adalah 0,125 mili rem /jam-nya.
Kemudian, hal ini kita ulangi lagi, tetapi jarak ponsel tersebut dijauhkan kurang lebih 5 cm dari radiasi meter. Disini radiasi meter menunjukkan penurunan paparan radiasinya. Saat ponsel jarak ponsel diperlebar terhadap radiasi meter, yakni kira-kira 10 cm, hanya beberapa jenis perangkat ponsel saja yang masih menimbulkan radiasi, tetapi jumlahnya sangat minim atau kecil.
Dalam penelitian tersebut, telah diperhitungkan mengenai ke-’tidak valid’-an alat pengukur yang digunakan. Namun setidaknya, hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut dapat kita jadikan acuan mengenai efek radiasi yang kita terima saat ponsel tersebut kita pakai.
Oleh karena itu, sebaiknya sejak saat ini kita mencoba untuk meminimalisir efek radiasi yang kita terima. Berbagai usaha bisa kita lakukan, seperti: Menjaga jarak sejauh mungkin, antara telinga dan ponsel, saat kita sedang aktif berbicara. Kemudian, menggunakan aksesoris yang dapat mengurangi efek radiasi dari ponsel. Atau dapat juga dengan menggunakan hand set atau handsfree, sehingga radiasi yang keluar dari ponsel tidak akan langsung mengenai tubuh kita
Peringatan buat cowok atau cewek yang suka menaruh HP di Celana….dan pada saat menelepon
Hati-hati jika Anda suka menaruh telepon seluler di kantong celana atau pinggang. Baru-baru ini ilmuwan Hongaria menyimpulkan,pria yang terlalusering menyimpan handphone-nya di pinggang atau saku celana akan mengalami masalah kesuburan.
Menurut Dr Imre Fejes, juru bicara tim peneliti konsrnetrasi dan kulaitas sperma pada pria yang terkena radiasi telepon genggam berkepanjangan lebih buruk ketimbang sperma pada pria yang jarang menenteng-nenteng teleponseluler.
Fejes dan timnya berkesimpulan begini setelah menganalisa sperma 221 pria pemakai telepon seluler.Pria relawan itu ditanyai kebiasaan merekamenaruh dan memakai telepon genggam. Fejes kemudian menyimpukan bahwa kebiasaan memakai telepon seluler, termasuk dalam kondisi standby, berkorelasi dengan menurunnya konsentrasi dan kualitas sperma. Jadi ibarat baterei handphone yang low batt, jumlah sperma pria pemakai handphone seharian akan berkurang hingga 30 persen. Sperma yang tersisapun kebanayakan berenang secara tak normal. "Ini mengurangi kesempatan untuk pembuahan, ‘ujar peneliti dari Departemen of Obstetrics and Gynecology University of
Telepon seluler terhadap kualitas sperma.
Pada saat menelepon…radiasi malah dekat dengan otak kita dan bisa mempengaruhi sistem otak & syaraf…walaupun efeknya relatif kecil seperti pusing, tapi lama kelamaan bisa jadi masalah serius…
Walau demikian, tak perlu kita merasa cemas secara berlebihan. Radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel, daya rusaknya tidak sebesar radiasi yang ditimbulkan oleh radioaktif. Tapi, perlu kita pertimbangkan juga bahwa sekecil apapun efek yang kita terima, kalau mengenai secara terus menerus, akan mengakibatkan gangguan yang dahsyat juga nantinya.
Dari berbagai sumber
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar