Bagi Mereka yang Doyan makan Durian

Bookmark and Share
Bagi mereka yang menyukai durian, ini tentu warta membahagiakan. Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tahun 2011 mengembangkan 7.000 bibit durian varietas lokal dan unggul nasional dengan cara okulasi atau sambung pucuk.


"Ribuan bibit durian itu disalurkan sebagai bantuan, tapi sebagian dijual untuk warga masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Perikanan Barito Utara (Barut), Sunoto, di Muara Teweh, Selasa.

Ribuan bibit durian yang dibudidayakan oleh Balai Benih Hortikultura milik pemkab setempat di kilometer 7 Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu itu merupakan jenis lokal.

Durian jenis lokal itu antara lain untek undang, liang naga anak, datai, dan unggul lokal yang telah dipatenkan menjadi varietas nasional yakni gantar bumi, sedangkan varietas unggul nasional yang dikembangkan adalah sitokong dan montong.

Ia mengatakan budidaya dengan sistem okulasi itu sudah berhasil dilakukan, karena bibit induk yang mudah didapat di kawasan hutan di daerah itu serta usia berbuah lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan tanam biji.

"Dalam pembibitan itu, kemungkinan hanya sekitar 5.000-an yang berhasil hidup," katanya didampingi Kepala Bidang Pertanian, Rosmadianor.

Menurut Sunoto, pihaknya menjajaki akan mengusulkan bibit durian lokal jenis untek undang sebagai unggul nasional kepada Pemprov Kalteng untuk diteruskan ke pemerintah pusat.

Ia menambahkan pihaknya hanya mengusulkan, sedangkan yang melakukan kajian, baik sifat buah, rasa, pohon induk, dan lainnya adalah Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng.

"Saat ini, durian lokal asal Kabupaten Barito Utara yang telah dipatenkan menjadi varietas nasional yaitu gantar bumi," ujarnya. 

Kabupaten di pedalaman Sungai Barito itu telah mengembangkan puluhan ribu pohon durian di lahan seluas 258 hektare.

Lahan itu tersebar di wilayah Kecamatan Teweh Tengah seluas 138 hektare dan Gunung Timang seluas 130 hektare yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Dari ratusan hektare itu di antaranya merupakan lahan inti yang dikelola oleh pemerintah daerah seluas empat hektare dengan 260 pohon durian.

Sisanya ada di lahan masyarakat dengan pola bergulir dan durian yang dikembangkan adalah jenis sitokong, montong, dan sijapang. "Sebagian besar tanaman tersebut sudah berbuah," katanya

antaranews.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger